Sejarah XI IPA semester 1 dan 2
SEJARAH PERANG PADRI (1821 – 1838).
Pada mulanya Perang Paderi merupakan perang antara kaum adat dan kaum ulama. Yang disebabkan oleh :
1) Adanya perbedaan pendapat antara kaum ulama dengan kaum adat. Kaum ulama terpengaruh gerakan Wahabi menghendaki pelaksanaan Ajaran Agama Islam berdasarkan Al’Quran dan Hadist.
2) Kaum ulama ingin memberantas kebiasaan buruk yang dilakukan kaum adat, seperti berjudi, menyambung ayam dan mabuk.
Karena terdesak kaum adat minta bantuan kepada Belanda, tetapi kemudian kaum adat sadar bahwa Belanda ingin menguasai Sumatera Barat, kemudian kaum adat bersatu dengan kaum Paderi untuk menghadapi Belanda, karena terdesak Belanda mengirim bantuan dari Pulau Jawa yang diperkuat oleh Pasukan Sentot Ali Basa Prawirodirjo, tapi kemudian Sentot Ali Basa Prawirodirjo berpihak kepada kaum Paderi sehingga Sentot Ali Basa Prawirodirjo ditangkap dan dibuang ke Cianjur. Dengan siasat Benteng Stelsel pada tahun 1837 Belanda mengepung Bonjol, sehingga Imam Bonjol ditangkap dan dibuang ke Cianjur kemudian dipindahkan ke Menado hingga wafat tahun 1864.
Perlawanan perang padri cukup lama, dari tahun 1821 sampai tahun 1837. dalam perlawanan pernah diadakan perjanjian Padang. namun perang terus berlanjut , belanda berhasil menangkap imam bonjol 918370. tertangkapnya imam bonjol sebagai pimpinan perlawanan mengakibatkan surutnya perjuangan rakyat.
Sumber : www.yofrizal.wordpress.com
SEMESTER 2
PERJUANGAN MENGISI KEMERDEKAAN
A. UPAYA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA
1. BPUPKI
Pada tanggal 1 Maret 1945
pemerintah pendudukan Jepang di bawah pimpinan Letjen Kumakici Harada
mengumumkan pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai ( BPUPKI ) untuk menghadapi
situasi kritis. Susunan anggota pengurusnya adalah 1 orang ketua 2 orang ketua
muda dan 60 orang anggota. BPUPKI mulai bersidang pada tanggal 29 Mei sampai
dengan 1 Juni 1945 untuk merumuskan dasar Negara dan UUD.Akhirnya pada tanggal
22 Juni 1945 lahirlah Piagam Jakarta.
Pada tanggal 14 Juli 1945 BPUPKI
melaksanakan sidang yang kedua untuk menerima laporan dari ketua panitia (
Soekarno ) yang terdiri dari 3 keputusan yaitu :
a. Pernyataan Indonesia merdeka
b. Pembukaan UUD
c. Batang Tubuh UUD
2. PPKI
Setelah BPUPKI selesai
melaksanakan tugasnya, maka Jepang segera membubarkannya dan membentuk PPKI (
Dokuritsu Junbi Iinkai ) pada tanggal 7 Agustus 1945 yang berjumlah 21 orang
dan tanpa sepengetahuan Jepang ditambah 6 orang anggota sehingga PPKI sudah
diambil alih sebagai alat perjuangan rakyat Indonesia dan bukan semata-mata
badan yang dikehendaki Jepang.
Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945
kota Hirosima dan Nagasaki dibom atom oleh sekutu, sehingga Jepang bertekuk
lutut pada sekutu. Sementara Soekarno, Muhammad Hatta dan Radjiman dipanggil
oleh Jenderal Terauchi di Dalath-Vietnam untuk menerima kemerdekaan dari
pemerintah Jepang.
B. PERISTIWA PENTING SEKITAR PROKLAMASI
Berita penyerahan Jepang terhadap
Sekutu tidak bisa ditutup-tutupi lagi, oleh karena itu golongan pemuda mendesak
Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan namun para
golongan tua berpendapat harus dimusyawarahkan dulu dengan PPKI karena
merupakan alat perjuangan. Akhirnya tanggal 16 Agustus pagi Bung Karno dan Bung
Hatta diculik oleh golongan pemuda dan dibawa ke Rengas Dengklok ( selatan
Karawang ).
Jam 12 malam akhirnya mereka ke
rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda untuk merumuskan naskah proklamasi. Rumusan
naskah Proklamasi yang asli adalah tulisan tangan Bung Karno dan diketik oleh
Sayuti Melik dengan beberapa perubahan, seperti kata tempoh diganti tempo,
masalah tanggal dan yang menandatangani naskah proklamasi.
C. MAKNA PROKLAMASI BAGI BANGSA INDONESIA
Pada tanggal 17 Agustus 1945 jam
10.00 hari Jum’at dibacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang
sebelumnya dilakukan pengibaran bendera Merah Putih dan sambutan Walikota
Soewiryo dan dr Muwardi. Peristiwa besar itu hanya berlangsung selama kurang
lebih satu jam dengan penuh khidmat, sekalipun sangat sederhana namun membawa
perubahan yang luar biasa dalam kehidupan bangsa Indonesia yaitu Indonesia
bebas dari belenggu penjajah.
D. PERKEMBANGAN POLITIK DI INDONESIA SEJAK
PROKLAMASI HINGGA DEMOKRASI TERPIMPIN
1. PEMBENTUKAN BADAN KELENGKAPAN NEGARA
Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melakukan
rapat yang membahas :
1. Penetapan dan pengesahan Pembukaan UUD 1945
2. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
3. Pembentukan Badan Komite Nasional sebagai
pembantu presiden
Pada tanggal 19 Agustus 1945 PPKI mengadakan
rapat lanjutan yang menghasilkan :
a. Penetapan 12 menteri yang membantu tugas
presiden
b. Membagi wilayah Indonesia menjadi 8
Propinsi
Untuk menghadapi kekuatan Jepang
dan Sekutu pemerintah Indonesia membentuk Badan Kemanan Rakyat ( BKR ) pada
tanggal 22 Agustus 1945 yang berada di bawah wewenang KNIP. Oleh karena
datangnya pasukan Sekutu dan NICA yang silih berganti sehingga pemerintah
memutuskan dibentuknya Tentara Keamanan Rakyat ( TKR ) pada tanggal 5 Oktober
1945.Pada tanggal 1 Januari 1946 diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat (
TKR ) lalu tanggal 26 Januari berubah menjadi Tentara Republik Indonesia ( TRI
). Untuk menyempurnakan TRI maka pemerintah membentuk Tentara Nasional
Indonesia ( TNI ) tanggal 7 Juni 1947.
2. PERKEMBANGAN DEMOKRASI LIBERAL
Pada masa berlakunya Konstitusi
RIS ( 1949 ) dan UUDS ( 1950 ) bangsa kita melaksanakan pesta Demokrasi Liberal
dengan menggunakan sistem pemerintahan secara parlementer, di mana kepala
negara adalah presiden sedangkan kepala pemerintahan dipimpin oleh Perdana
Menteri dan bertanggung jawab pada Parlemen ( DPR ). Pada masa itu situasi
politik tidak stabil karena sering terjadi nya pergantian kabinet dan sering
terjadi pertentangan politik di antara partai-partai yang ada. Adapun kabinet
yang pernah memerintah antara lain
a. Kabinet Natsir ( 6 September 1950 – 20
Maret 1951 ) Kabinet ini jatuh karena ada mosi tidak percaya bahwa M. Natsir
tidak mampu menyelesaikan masalah Irian Barat dan sering terjadi pemberontakan
sehingga muncul gerakan DI/TII, Andi Azis, APRA, RMS dsb.
b. Kabinet Sukiman ( 26 April 1951 – 3 April
1952 ) Masalah yang dihadapinya adanya pertukaran nota antara Menlu Ahmad
Subarjo dengan Dubes AS Merle Cochran tentang bantuan ekonomi dan militer
berdasarkan Mutual Security Act ( MSA ) atau UU kerjasama keamanan.
c. Kabinet Wilopo ( 3 April 1952 – 3 Juni 1953
) Masalah yang dihadapinya yaitu :
1. Gerakan separatis di Sumatera dan Sulawesi
2. Peristiwa 17 Oktober
3. Peristiwa Tanjung Morawa
d. Kabinet Ali I ( 31 Juli 1953 – 12 Agustus
1955 ) Masalah yang dihadapinya yaitu pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Aceh
dan Sulawesi serta pergantian KSAD dari Bambang Sugeng pada Bambang Oetoyo
e. Kabinet Burhanudin Harahap ( 12 Agustus
1955 – 3 maret 1956 ) Pada masa ini berhasil melaksanakan Pemilu I dengan 2
periode , tanggal 29 September 1955 memilih anggota DPR dan tanggal 15 Desember
1955 memilih anggota Badan Konstituante. Pemilu I ini dimenangkan oleh 4 partai
besar yaitu PNI, Masyumi, NU dan PKI.
f. Kabinet Ali II ( 24 Maret 1956 – 14 Maret
1957 ) Masalah yang dihadapinya yaitu timbulnya gerakan anti China dan
pemberontakan PRRI/PERMESTA.
g. Kabinet Djuanda Kabinet ini jatuh karena
Badan Konstituante tidak bisa membuat UUD yang baru pengganti UUDS sehingga
presiden mengeluarkan Dekritnya tanggal 5 Juli 1959 dan mengumumkan berlakunya
Demokrasi Terpimpin.
3. MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
Karena Badan Konstituante tidak
dapat membuat UUD baru pengganti UUDS maka pada tanggal 5 juli 1959 jam 17.00
hari jum’at Presiden Soekarno mengeluarkan Dekritnya yang berisi :
a. Pembubaran Badan Konstitiante
b. Berlaku kembalinya UUD 1945 dan tidak
berlakunya UUDS
c. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu
singkat
Sejak saat itu Presiden mengumumkan berlakunya
sistem Demokrasi Terpimpin yang di dalamnya banyak terjadi penyimpangan dan
penyelewengan terhadap UUD 1945 antara lain :
a. MPRS mengangkat Soekarno sebagai presiden
seumur hidup
b. Presiden mengangkat MPRS
c. Pidato presiden yang berjdul ” Penemuan
Kembali Revolusi kita ” dijadikan GBHN
d. Lembaga tinggi dan tertinggi negara
dijadikan pembantu presiden
e. Presiden membubarkan DPR hasil pemilu dan
menggantikannya dengan DPR-GR
Pada masa Demokrasi Terpimpin Presiden lebih
banyak dipengaruhi oleh PKI dan PKI memainkan peranan pentingnya sehingga
mendapatkan perlakuan istimewa dari presiden. Dalam rangka mewujudkan tujuannya
maka PKI melakukan tindakan antara lain :
a. Dalam Negeri
1. Berusaha menyusup ke parpol dan ormas yang
menjadi lawan politiknya kemudian
memecah belah
2. Dalam bidang pendidikan mengusahakan agar
ajaran Marxis
Leninisme menjadi salah satu masta pelajaran
wajib
3. Dalam bidang militer, mengindoktrinasi
perwira ABRI dengan ajaran
komunis
b.Luar Negeri
Berusaha mengubah politik luar negeri yang
bebas dan aktif menjurus ke
negara-negara yang komunis.
Sumber: http://ancha-ardiansyah.blogspot.com/2012/04/sejarah-kelas-xi-ipa-semester-ii-bab-iv.html
ليست هناك تعليقات:
إرسال تعليق