الخميس، 6 ديسمبر 2012

sejarah semester 1 dan 2

Sejarah XI IPA semester 1 dan 2

SEMESTER 1

SEJARAH PERANG PADRI (1821 – 1838). 
Pada mulanya Perang Paderi merupakan perang antara kaum adat dan kaum ulama. Yang disebabkan oleh :
1) Adanya perbedaan pendapat antara kaum ulama dengan kaum adat. Kaum ulama terpengaruh gerakan Wahabi menghendaki pelaksanaan Ajaran Agama Islam berdasarkan Al’Quran dan Hadist.
2) Kaum ulama ingin memberantas kebiasaan buruk yang dilakukan kaum adat, seperti berjudi, menyambung ayam dan mabuk.
Karena terdesak kaum adat minta bantuan kepada Belanda, tetapi kemudian kaum adat sadar bahwa Belanda ingin menguasai Sumatera Barat, kemudian kaum adat bersatu dengan kaum Paderi untuk menghadapi Belanda, karena terdesak Belanda mengirim bantuan dari Pulau Jawa yang diperkuat oleh Pasukan Sentot Ali Basa Prawirodirjo, tapi kemudian Sentot Ali Basa Prawirodirjo berpihak kepada kaum Paderi sehingga Sentot Ali Basa Prawirodirjo ditangkap dan dibuang ke Cianjur. Dengan siasat Benteng Stelsel pada tahun 1837 Belanda mengepung Bonjol, sehingga Imam Bonjol ditangkap dan dibuang ke Cianjur kemudian dipindahkan ke Menado hingga wafat tahun 1864.
Perlawanan perang padri cukup lama, dari tahun  1821 sampai tahun 1837. dalam perlawanan pernah diadakan perjanjian Padang. namun perang terus berlanjut , belanda berhasil menangkap imam bonjol 918370. tertangkapnya imam bonjol sebagai pimpinan perlawanan mengakibatkan surutnya perjuangan rakyat.

Sumber : www.yofrizal.wordpress.com



SEMESTER 2

PERJUANGAN MENGISI KEMERDEKAAN
 A. UPAYA PERSIAPAN KEMERDEKAAN INDONESIA
 1. BPUPKI
             Pada tanggal 1 Maret 1945 pemerintah pendudukan Jepang di bawah pimpinan Letjen Kumakici Harada mengumumkan pembentukan Dokuritsu Junbi Cosakai ( BPUPKI ) untuk menghadapi situasi kritis. Susunan anggota pengurusnya adalah 1 orang ketua 2 orang ketua muda dan 60 orang anggota. BPUPKI mulai bersidang pada tanggal 29 Mei sampai dengan 1 Juni 1945 untuk merumuskan dasar Negara dan UUD.Akhirnya pada tanggal 22 Juni 1945 lahirlah Piagam Jakarta.
             Pada tanggal 14 Juli 1945 BPUPKI melaksanakan sidang yang kedua untuk menerima laporan dari ketua panitia ( Soekarno ) yang terdiri dari 3 keputusan yaitu :
 a. Pernyataan Indonesia merdeka
 b. Pembukaan UUD
 c. Batang Tubuh UUD
 2. PPKI
             Setelah BPUPKI selesai melaksanakan tugasnya, maka Jepang segera membubarkannya dan membentuk PPKI ( Dokuritsu Junbi Iinkai ) pada tanggal 7 Agustus 1945 yang berjumlah 21 orang dan tanpa sepengetahuan Jepang ditambah 6 orang anggota sehingga PPKI sudah diambil alih sebagai alat perjuangan rakyat Indonesia dan bukan semata-mata badan yang dikehendaki Jepang.
             Pada tanggal 6 dan 9 Agustus 1945 kota Hirosima dan Nagasaki dibom atom oleh sekutu, sehingga Jepang bertekuk lutut pada sekutu. Sementara Soekarno, Muhammad Hatta dan Radjiman dipanggil oleh Jenderal Terauchi di Dalath-Vietnam untuk menerima kemerdekaan dari pemerintah Jepang.
 B. PERISTIWA PENTING SEKITAR PROKLAMASI
             Berita penyerahan Jepang terhadap Sekutu tidak bisa ditutup-tutupi lagi, oleh karena itu golongan pemuda mendesak Bung Karno dan Bung Hatta untuk segera memproklamasikan kemerdekaan namun para golongan tua berpendapat harus dimusyawarahkan dulu dengan PPKI karena merupakan alat perjuangan. Akhirnya tanggal 16 Agustus pagi Bung Karno dan Bung Hatta diculik oleh golongan pemuda dan dibawa ke Rengas Dengklok ( selatan Karawang ).
             Jam 12 malam akhirnya mereka ke rumah Laksamana Muda Tadashi Maeda untuk merumuskan naskah proklamasi. Rumusan naskah Proklamasi yang asli adalah tulisan tangan Bung Karno dan diketik oleh Sayuti Melik dengan beberapa perubahan, seperti kata tempoh diganti tempo, masalah tanggal dan yang menandatangani naskah proklamasi.
 C. MAKNA PROKLAMASI BAGI BANGSA INDONESIA
             Pada tanggal 17 Agustus 1945 jam 10.00 hari Jum’at dibacakan teks proklamasi kemerdekaan Indonesia yang sebelumnya dilakukan pengibaran bendera Merah Putih dan sambutan Walikota Soewiryo dan dr Muwardi. Peristiwa besar itu hanya berlangsung selama kurang lebih satu jam dengan penuh khidmat, sekalipun sangat sederhana namun membawa perubahan yang luar biasa dalam kehidupan bangsa Indonesia yaitu Indonesia bebas dari belenggu penjajah.
 D. PERKEMBANGAN POLITIK DI INDONESIA SEJAK PROKLAMASI HINGGA DEMOKRASI TERPIMPIN
 1. PEMBENTUKAN BADAN KELENGKAPAN NEGARA
 Pada tanggal 18 Agustus 1945 PPKI melakukan rapat yang membahas :
 1. Penetapan dan pengesahan Pembukaan UUD 1945
 2. Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden
 3. Pembentukan Badan Komite Nasional sebagai pembantu presiden
 Pada tanggal 19 Agustus 1945 PPKI mengadakan rapat lanjutan yang menghasilkan :
 a. Penetapan 12 menteri yang membantu tugas presiden
 b. Membagi wilayah Indonesia menjadi 8 Propinsi
             Untuk menghadapi kekuatan Jepang dan Sekutu pemerintah Indonesia membentuk Badan Kemanan Rakyat ( BKR ) pada tanggal 22 Agustus 1945 yang berada di bawah wewenang KNIP. Oleh karena datangnya pasukan Sekutu dan NICA yang silih berganti sehingga pemerintah memutuskan dibentuknya Tentara Keamanan Rakyat ( TKR ) pada tanggal 5 Oktober 1945.Pada tanggal 1 Januari 1946 diubah menjadi Tentara Keselamatan Rakyat ( TKR ) lalu tanggal 26 Januari berubah menjadi Tentara Republik Indonesia ( TRI ). Untuk menyempurnakan TRI maka pemerintah membentuk Tentara Nasional Indonesia ( TNI ) tanggal 7 Juni 1947.
 2. PERKEMBANGAN DEMOKRASI LIBERAL
             Pada masa berlakunya Konstitusi RIS ( 1949 ) dan UUDS ( 1950 ) bangsa kita melaksanakan pesta Demokrasi Liberal dengan menggunakan sistem pemerintahan secara parlementer, di mana kepala negara adalah presiden sedangkan kepala pemerintahan dipimpin oleh Perdana Menteri dan bertanggung jawab pada Parlemen ( DPR ). Pada masa itu situasi politik tidak stabil karena sering terjadi nya pergantian kabinet dan sering terjadi pertentangan politik di antara partai-partai yang ada. Adapun kabinet yang pernah memerintah antara lain
 a. Kabinet Natsir ( 6 September 1950 – 20 Maret 1951 ) Kabinet ini jatuh karena ada mosi tidak percaya bahwa M. Natsir tidak mampu menyelesaikan masalah Irian Barat dan sering terjadi pemberontakan sehingga muncul gerakan DI/TII, Andi Azis, APRA, RMS dsb.
 b. Kabinet Sukiman ( 26 April 1951 – 3 April 1952 ) Masalah yang dihadapinya adanya pertukaran nota antara Menlu Ahmad Subarjo dengan Dubes AS Merle Cochran tentang bantuan ekonomi dan militer berdasarkan Mutual Security Act ( MSA ) atau UU kerjasama keamanan.
 c. Kabinet Wilopo ( 3 April 1952 – 3 Juni 1953 ) Masalah yang dihadapinya yaitu :
 1. Gerakan separatis di Sumatera dan Sulawesi
 2. Peristiwa 17 Oktober
 3. Peristiwa Tanjung Morawa
 d. Kabinet Ali I ( 31 Juli 1953 – 12 Agustus 1955 ) Masalah yang dihadapinya yaitu pemberontakan DI/TII di Jawa Barat, Aceh dan Sulawesi serta pergantian KSAD dari Bambang Sugeng pada Bambang Oetoyo
 e. Kabinet Burhanudin Harahap ( 12 Agustus 1955 – 3 maret 1956 ) Pada masa ini berhasil melaksanakan Pemilu I dengan 2 periode , tanggal 29 September 1955 memilih anggota DPR dan tanggal 15 Desember 1955 memilih anggota Badan Konstituante. Pemilu I ini dimenangkan oleh 4 partai besar yaitu PNI, Masyumi, NU dan PKI.
 f. Kabinet Ali II ( 24 Maret 1956 – 14 Maret 1957 ) Masalah yang dihadapinya yaitu timbulnya gerakan anti China dan pemberontakan PRRI/PERMESTA.
 g. Kabinet Djuanda Kabinet ini jatuh karena Badan Konstituante tidak bisa membuat UUD yang baru pengganti UUDS sehingga presiden mengeluarkan Dekritnya tanggal 5 Juli 1959 dan mengumumkan berlakunya Demokrasi Terpimpin.
 3. MASA DEMOKRASI TERPIMPIN
             Karena Badan Konstituante tidak dapat membuat UUD baru pengganti UUDS maka pada tanggal 5 juli 1959 jam 17.00 hari jum’at Presiden Soekarno mengeluarkan Dekritnya yang berisi :
 a. Pembubaran Badan Konstitiante
 b. Berlaku kembalinya UUD 1945 dan tidak berlakunya UUDS
 c. Pembentukan MPRS dan DPAS dalam waktu singkat
 Sejak saat itu Presiden mengumumkan berlakunya sistem Demokrasi Terpimpin yang di dalamnya banyak terjadi penyimpangan dan penyelewengan terhadap UUD 1945 antara lain :
 a. MPRS mengangkat Soekarno sebagai presiden seumur hidup
 b. Presiden mengangkat MPRS
 c. Pidato presiden yang berjdul ” Penemuan Kembali Revolusi kita ” dijadikan GBHN
 d. Lembaga tinggi dan tertinggi negara dijadikan pembantu presiden
 e. Presiden membubarkan DPR hasil pemilu dan menggantikannya dengan DPR-GR
 Pada masa Demokrasi Terpimpin Presiden lebih banyak dipengaruhi oleh PKI dan PKI memainkan peranan pentingnya sehingga mendapatkan perlakuan istimewa dari presiden. Dalam rangka mewujudkan tujuannya maka PKI melakukan tindakan antara lain :
 a. Dalam Negeri
 1. Berusaha menyusup ke parpol dan ormas yang menjadi lawan  politiknya kemudian memecah belah
 2. Dalam bidang pendidikan mengusahakan agar ajaran Marxis 
      Leninisme menjadi salah satu masta pelajaran wajib
 3. Dalam bidang militer, mengindoktrinasi perwira ABRI dengan ajaran 
       komunis
   b.Luar Negeri
      Berusaha mengubah politik luar negeri yang bebas dan aktif menjurus ke  negara-negara yang komunis.
 Sumber: http://ancha-ardiansyah.blogspot.com/2012/04/sejarah-kelas-xi-ipa-semester-ii-bab-iv.html

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق