الخميس، 6 ديسمبر 2012

bahasa indonesia semester 1 dan 2

bahasa indonesia kelas XI IPA semester 1 dan 2


SEMESTER 1
BAHASA INDONESIA : 
 Menentukan paragraph induktif dan deduktif
Paragraf induktif adalah adalah paragraf yang dimulai dengan menyebutkan peristiwa-peristiwa yang khusus, untuk menuju kepada kesimpulan umum, yang mencakup semua peristiwa khusus di atas. Ciri-ciri Paragraf Induktif antara lain :
- Terlebih dahulu menyebutkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kemudian, menarik kesimpulan berdasarkan peristiwa-peristiwa khusus
- Kesimpulan terdapat di akhir paragraf
Jenis Paragraf Induktif :
  • Generalisasi
  • Analogi
  • Klasifikasi
  • Perbandingan
  • Sebab akibat
Istilah induktif berarti bersifat induksi. Kata induksi yang berasal dari bahasa Latin: ducere, duxi, ductum berarti ‘membawa ke; mengantarkan’; inducere, induxi, inductum berarti ‘membawa ke; memasukkan ke dalam’. Lebih lanjut istilah induksi dijelaskan sebagai metode pemikiran yang bertolak dari hal khusus untuk menentukan hukum atau simpulan. Karena pernyataan khusus dapat berupa contoh-contoh, dan pernyataan umum itu berupa hukum atau simpulan, maka dapat dikatakan bahwa paragraf induktif itu dikembangkan dari contoh ke hukum atau simpulan.
Contoh paragraph induktif :
Setiap hari Abo selalu pulang malam. Sekitar jam 20.00. Sangat tak masuk akal jika seorang pelajar pulang malam. Diapun tak pernah belajar. Hidupnya selalu di penuhi dengan gemerlapnya dunia. Tak ada kata susah didalam pikirannya. Maka dari itu sangart wajar sekali jika Abo tidak naik kelas.
PARAGRAF DEDUKTIF
Paragraf deduktif adalah paragraf yang kalimat utamanya terletak di awal paragaraf dan dilengkapi dengan kalimat penjelas sebagai pelengkapnya. Paragraf ini diawali dengan pernyataan umum dan disusul dengan penjelasan umum. Istilah deduktif berarti bersifat deduksi. Kata deduksi yang berasal dari bahasa Latin: deducere, deduxi, deductum berarti ‘menuntun ke bawah; menurunkan’; deductio berarti ‘penuntunan; pengantaran’. Paragraf deduktif adalah paragraf yang dimulai dari pernyataan yang bersifat umum, kemudian diturunkan atau dikembangkan dengan menggunakan pernyataan-pernyataan yang bersifat khusus. Pernyataan yang bersifat khusus itu bisa berupa penjelasan, rincian, contoh-contoh, atau bukti-buktinya. Karena paragraf itu dikembangkan dari pernyataan umum dengan mengemukakan pernyataan-pernyataan khusus, dapatlah dikatakan bahwa penalaran paragraf deduktif itu berjalan dari umum ke khusus.
Contoh Paragraf Deduktif
Plastik mengepung kehidupan kita. Limbah plastik tergolong sampah yang sulit terurai secara alamiah. Kondisi ini mengundang reaksi karena rongsokan plastik merupakan krisis sampah padat. Cara mengatasinya adalah daur ulang, karena dianggap jalan yang paling aman. Masalahnya bagaimana meningkatkan teknologi daur ulang sehingga dapat dihasilkan bahan baku plastik yang kualitasnya bagus.

Sumber: buku LKS PR 

SEMESTER 2

CERPEN
Cerita pendek atau dalam bahasa Inggris dikenal dengan short story, merupakan satu karya sastra yang sering kita jumpai di berbagai media massa. Namun demikian apa sebenarnya dan bagaimana ciri-ciri cerita pendek itu, banyak yang masih memahaminya.
Ciri-ciri cerpen:
-          Tidak lebih dari 10.000 kata ( selesai dalam " sekali duduk"/15-30 menit.)
-          Besifat Fiksi.
-          Fokus cerita pada satu kejadian tunggal.
-          Terbatas pada hal-hal yang penting saja.
-          Perwatakan tokoh digambarkan sekilas.
§         Unsur- unsur intrinsik cerpen (alur, latar dan penokohan)
Alur
Alur merupakan rangkaian peristiwa yang membentuk sebuah cerita. Peristiwa-peristiwa tersebut saling berhubungan satu dengan yang lain secara runtut sehingga terjalin suatu cerita yang bulat.
Jenis-jenis alur sebagai berikut :
a. Alur maju atau progresif Alur maju merupakan alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa secara kronologis. Dalam alur ini cerita diawali dengan tahap pengantar dan diakhiri tahap penyelesaian.
b. Alur sorot balik atau regresif Alur sorot balik merupakan alur yang menceritakan peristiwa-peristiwa secara terbalik. Dalam alur ini cerita tidak dimulai dari tahap pengantar. Namun cerita dapat dimulai dari tahap penampilan masalah, puncak ketegangan, atau penyelesaian. Alur sorot balik disebut juga alur flashback.
c. Alur campuran
Alur campuran merupakan perpaduan dari alur maju dan sorot balik.
Penokohan
Penokohan disebut juga perwatakan atau karaterisasi. Perwatakan dalam cerpen adalah pemberian sifat pada pelaku-pelaku cerita. Sifat yang diberikan akan tercermin pada pikiran, ucapan, dan pandangan tokoh terhadap sesuatu.
Latar
Latar merupakan keterangan mengenai waktu, ruang, dan suasana terjadinya peristiwa atau cerita. Latar berhubungan erat dengan pelaku (tokoh) dalam suatu peristiwa. Adapun jenis-jenis latar seperti di bawah ini :
a. Latar Waktu
Latar waktu adalah keterangan tentang kapan peristiwa dalam cerpentersebut terjadi. Misalnya, pagi hari, siang hari, atau malam hari.
b. Latar Tempat (ruang)
Latar tempat menunjukkan keterangan tempat peristiwa itu terjadi. Misalnya, di rumah, di kamar, di dalam bus, di halaman, atau di Jakarta.
c. Latar Suasana
Latar suasana menggambarkan suasana peristiwa yang terjadi. Misalnya, suasana gembira, sedih, atau romantis.
Tema
Tema merupakan gagasan pokok atau ide yang mendasari pembuatan sebuah cerpen. Tema yang biasa diangkat dalam cerpen meliputi masalah percintaan, kritik sosial, kemiskinan, kesenjangan sosial, penindasan, ketuhanan dan lai sebagainya.
Amanat
Amanat adalah pesan yang disampaikan pengarang kepada pembaca melalui karyanya (termasuk cerpen). Amanat bersifat kias subjektif dan umum, sedangkan tema bersifat lugas, objektif, dan khusus. Amanat selalu berhubungan dengan tema.
Nilai-nilai dalam cerpen :


1. Nilai moral
Nilai moral (nilai etik) adalah nilai untuk manusia sebagai pribadi yang utuh, misalnya kejujuran; nilai yang berhubungan dengan akhlak; nilai yang berkaitan dengan benar dan salah yang dianut oleh golongan atau masyarakat.
2.  Nilai sosial
Nilai sosial adalah hal yang berkaitan dengan norma kehidupan masyarakat seperti menolong sesama, saling memberi dan sikap tenggang rasa.
3.  Nilai keagamaan
Nilai keagamaan adalah konsep mengenai penghargaan tinggi yang diberikan oleh warga masyarakat pada beberapa masalah pokok dalam kehidupan keagamaan yang bersifat suci sehingga menjadikan pedoman bagi tingkah laku keagamaan warga masyarakat bersangkutan.
4.    Nilai budaya
Nilai budaya adalah hal hal yang berkaitan dengan norma kehidupan manusia yang berhubungan dengan kebudayaan

Sumber:  http://dekyseptiandaris.blogspot.com/2012/06/materi-cerpen.html

ليست هناك تعليقات:

إرسال تعليق